SIMALUNGUN,Metro24.co.id – Beredar informasi bisnis kelompok disebut diotaki oleh oknum berinisial KS yang selama ini diduga terlibat dalam aksi puluhan ton tandan buah segar (TBS) setiap hari di panen masal di perkebunan kelapa sawit wilayah setempat, sampai saat ini belum ditindak, Rabu (13/12).
Sehingga sejumlah kalangan, menilai aksi dugaan pencurian oleh kelompok KS tersebut tidak muncul begitu saja tanpa sebab yang jelas. Beredar kabar KS tergolong besar memberi ‘setoran’ kepada oknum-oknum ‘nakal’ guna mendapat bekingan.
Sahat Sinaga Asisten Kepala (Askep) Kebun Unit Bahjambi Group I sampai saat ini terkesan masih menolak menjawab sejumlah pertanyaan terkait dugaan pencurian (TBS) sawit di seputaran Kebun Unit Bahjambi Group I Kecamatan Jawamaraja.
Manager Group I Masaeli Lahagu melalui manajer Unit Bah Jambi Tri Mangkurat meminta wartawan mempertanyakan langsung kepada Sahat Sinaga selaku Askep Unit Kebun Bahjambi Group I PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 4.
Sebelumnya, beredar informasi satu kelompok disebut diotaki oleh oknum berinisial KS diduga terlibat dalam aksi puluhan ton tandan buah segar (TBS) setiap hari di panen masal di perkebunan kelapa sawit wilayah setempat, sampai saat ini belum ditindak tegas.
Sejumlah kalangan mengaku prihatin. Kabar maraknya aksi pencurian di daerah itu menandakan kesan kondisi kurang kondusif.”Banyaknya kejadian (pencurian, red) itu betul-betul sangat memalukan dan sejumlah kalangan prihatin akan hal itu, ucap seorang pemerhati sosial.
“Jika ini diketahui pelakunya orang-orang dari dalam daerah tersebut, maka timbul terkesan iklim bina lingkungan di daerah tersebut saat ini terkesan dalam keadaan kurang kondusif,” ucapnya.
Menurut Saprudin (47), pemerhati sosial ini mengatakan untuk mengatasi masalah ini, semua pihak, termasuk pihak perkebunan, aparat keamanan, perlu bersinergi untuk mengidentifikasi akar permasalahan dan mencari solusi yang berkelanjutan, katanya Kamis (7/12) kemarin ditemui diseputaran emplasemen perkantoran Group I Bahjambi.
Lebih lanjut, Saprudin menegaskan bahwa tindakan tegas perlu diambil terhadap oknum berinisial KS disebut otak pelaku pencurian buah sawit yang dikabarkan berdomisili di seputaran Jalan Lintas Sumatera ini dak sebatas penindakan terhadap pengais brondolan dan dua tiga tanda pencuri sawit perkebunan setempat selama ini.
“Pihak perkebunan, aparat keamanan, hingga rekanan perlu duduk bersama mencari solusi, dan jangan nanti timbul kesan negatif dibalik kelompok KS yang disebut terlibat dalam aksi puluhan ton tandan buah segar (TBS) di panen masal di perkebunan kelapa sawit wilayah setempat yang diduga ada pembiaran.
Kemudian termasuk juga perusahaan perkebunan yang terkesan tidak mematuhi kewajibannya, seperti program kemitraan plasma dan bina lingkungan, kemudian publikasikan ke publik apa bila benar dilaksanakan, ucapnya.
Sementara seorang warga yang sempat ditanya berharap kepada aparat untuk tegas melakukan penindakan terhadap praktek ilegal yang masih sepenuhnya belum bersih setidaknya sejak beberapa tahun terakhir ini.
“Kita minta lah Kapolda Sumut segera perintahkan jajarannya, khususnya Kapolres, agar menangkap oknum KS ‘bigbos’ yang berperan dibalik layar saat ini merasa kebal hukum. Karena bisnis ilegal ini dapat merusak mental dan moral anak-anak remaja terutama masyarakat pada umumnya,” ungkapnya.
Sayangnya pihak yang disebut oleh manajer PTPN IV Unit Group I Bah Jambi Tri Mangkurat dan oknum berinisial KS sampai saat ini belum ada memberikan penjelasan.(age).