News  

Warga Tambun Nabolon Siantar Keberatan, Dreinase PT STTC Akibatkan Banjir

Siantar, Metro24.co.id – Personil Polsek Siantar Martoba resort Polres Pematang Siantar melalui Bhabinkamtibmas menyelesaikan masalah drainase di Jalan Tambun Timur Perum KSP tepatnya belakang gereja HKI Kelurahan Tambun Nabolon Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematang Siantar melalui problem solving, Kamis (26/10) sekira jam 10.00 WIB.

Warga merasa keberatan atas drainase yang berada di belakang gudang PT STTC karena kalau hujan deras akan mengakibatkan banjir sehingga dampaknya dirasakan warga Jalan Tambun Timur Perum KSP belakang rumah ibadah Gereja HKI Kelurahan Tambun Nabolon, Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematang Siantar.

Mendengar adanya masalah itu Bhabinkamtibmas Polsek Siantar Martoba bersama DPRD Kota Pematang Siantar, Camat Siantar Martoba, Lurah Tambun Nabolon dan Babinsa Tambun Nabolon menyelesaikan melalui problem solving antara warga dengan pihak PT STTC.

Baca Juga :  Kegiatan Jumat Keliling di Masjid Al-Masykur Cikini, Menteng.

Informasi yang dihimpun, keresahan masyarakat sudah lama keberatan selama ini, akibat seringnya terjadi banjir dari saluran air belakang gudang
PT Sumatra Tobacco Trading Company (STTC) Jalan Tambun Timur KSP Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematang Siantar.

Lurah Tambun Nabolon Tri Junita. Saat dilakukan mediasi mengatakan ada rencana membangun drainase yang letaknya di belakang gudang PT STTC sampai ke pemukiman warga.

“Drainase terlalu kecil dan imbasnya selain banjir sampai ke rumah warga juga warga yang melintas di Jalan. Soal tali asih lahan yang mengambil lahan warga, ada uang tali asih dari pihak PT STTC karena itu tanggungjawab mereka,” katanya.

Baca Juga :  Bhabinkatibmas Polsek Tuminting Lakukan Giat Problem Solving Terkait Pengancaman di Bitung Karangria

Lebih lanjut dikatakan, meski sudah ada titik terang untuk mengantisipasi banjir dengan memperlebar drainase, tetap akan dilakukan pertemuan lanjutan.

Camat Siantar Barat, Irfan mengatakan bahwa pihaknya sudah menampung aspirasi masyarakat untuk ditindaklanjuti mencari solusi terbaik agar tidak terjadi banjir saat musim hujan seperti selama ini.

“Jadi, kita mencari solusi. Tidak ada yang ditekan dan diangkat. Kita hanya sebagai mediator supaya tidak ada lagi banjir. Lokasi ini memang rendah. Jadi drainase yang akan dibangun di atas 200 meter,” katanya kepada wartawan.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Pembunuhan IRT di Hutabayu Raja Simalungun Belum Terungkap

Penulis : Age

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *