News  

Polisi Rekayasa Lalin secara situasional Antisipasi Massa Demo di patung kuda

Metro24, Jakarta – Massa buruh se-Jabodetabek menggelar demo di Patung Kuda, Jakarta Pusat, hari ini. Polisi melakukan rekayasa lalu lintas secara situasional mengantisipasi demo.
“Untuk rekayasa lalu lintas bersifat situasional, melihat eskalasi di lapangan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (24/10/2024).

Dihubungi secara terpisah, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan situasi lalu lintas di kawasan Patung Kuda yang akan menjadi titik aksi demo masih normal.

“Sampai saat ini masih normal semuanya,” kata Latif.

Latif menambahkan penerapan rekayasa lalu lintas dilakukan secara situasional tergantung kondisi di lapangan.

Baca Juga :  Polisi Kerahkan 1.321 Personel, Siap Amankan Pengundian Nomor Urut di KPUD DKI Jakarta

Dihubungi secara terpisah, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan situasi lalu lintas di kawasan Patung Kuda yang akan menjadi titik aksi demo masih normal.

“Sampai saat ini masih normal semuanya,” kata Latif.

Latif menambahkan penerapan rekayasa lalu lintas dilakukan secara situasional tergantung kondisi di lapangan.

“Sambil lihat situasi perkembangan,” imbuhnya.

1.270 Personel Gabungan Amankan Demo Buruh di Istana Hari Ini
1.270 Personel Pengamanan
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan pihaknya mengerahkan ribuan personel untuk mengamankan demo buruh hari ini.

Baca Juga :  4 Anak Tewas di Bunuh Oleh Ayahnya, Pelaku Ajukan Eksepsi atas Dakwaan Pembunuhan Berencana

“Total kita kerahkan sebanyak 1.270 personel gabungan,” kata Condro secara terpisah.

Personel terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait. Susatyo menyebut rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi aksi bersifat situasional.

“Bila nanti massa cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka akan kami lakukan rekayasa lalu lintas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Susatyo meminta semua personel yang bertugas mengedepankan tindakan persuasif dan pelayanan humanis. Dia juga mengimbau massa unjuk menyampaikan aksi sesuai aturan yang ada.

“Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya,” tuturnya.
(Ranto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *