Paska Diterkam Buaya, Nelayan di Batubara Ini Tak Bisa Mencari Nafkah

BATUBARA,Metro24.co.id – Nelayan pencari kepiting yang diterkam buaya beraktivitas di muara Batubara, terpaksa harus istirahat. Alasannya bukan karena cuaca buruk, tetapi akibat teror buaya.

Syamsudin(40) warga Desa Pematang Pasir, Kecamatan Nibung Hangus, Kabupaten Batubara, kini hanya dapat berdiam diri dirumahnya sambil meratapi diri yang belum dapat mencari nafkah untuk keluarganya setelah diterkam buaya.

Jelas pria yang akrab dipanggil Udin ini, menceritakan kronologi dirinya diterkam buaya bermula saat dirinya mencari kepiting di muara pesisir pantai Tanjung Tiram Batubara.

Kini Syamsudin(40) hanya bisa berdiam diri dirumah. Ditemui wartawan Selasa (5/12) Syamsudin yang akrab disapa Udin itu menceritakan kejadian yang ia alami, berawal saat dirinya mencari kepiting yang merupakan pekerjaan kesehariannya untuk menghidupi keluarga.

Syamsudin hanya bisa duduk dirumah lantaran luka bekas gigitan hewan buas reptil itu masih terasa nyeri dan membuat dirinya tidak bisa berjalan seperti biasanya.

Sebelumnya Udin tidak pernah menyangka sungai tempat mencari kepiting telah lama dia lakoni itu ada buayanya. “Gak sangka aku, ada buaya di sungai itu, padahal sudah bertahun-tahun aku cari kepiting disitu, katanya.

Baca Juga :  Kapolsek Serbelawan Sosialisasi di Kantor Pangulu Dolok Marangir I

Buaya itu datang tiba-tiba menyerang tangan ku, cuma aku mengelak, terus diserangnya kembali badan, aku ngelak,kenak kaki ku di gigitnya, ku sepak pakai kaki sebelah ku mata buaya itu, baru dilepaskannya gigitannya.

Kemudian lari aku minta bantuan warga dan buaya sempat mau pergi namun warga uda ramai, dapat buaya itu sama warga desa itu. Tak lama mati buayanya dipukuli, terus digantung pakai tali dipohon, ucapnya Udin menceritakan.

Udin mengaku pasca di gigit buaya itu dirinya terpaksa engga bisa mencari kepiting, selain masih adanya rasa takut, luka bekas gigitan buaya juga masih terasa sakit.

“Gini lah duduk aja, masih takut aku untuk cari kepiting, lagian kaki ku susah untuk berjalan, lukanya masih sakit, kalau untuk makan pakai apa adanya lah dulu, anak ku ada 3 masih kecil-kecil, kalau ada bantuan alhamdullilah tapi kalau gak ada juga enggak apa-apa mau cemana lagi, kata Udin sambil tersenyum.

Baca Juga :  Diduga Kelaparan, Polisi Titipkan OTK Berjenis Kelamin Perempuan ke Dinsos Siantar

Sebelumnya sejumlah masyarakat di Kabupaten Batubara Sumatera Utara dihebohkan dengan penampakan seekor buaya di kawasan pemukiman padat penduduk berukuran besar.

Penampakan buaya muara tersebut diabadikan dan jadi tontonan gratis saat digendong oleh beberapa orang pria, Senin (4/12) sekira pukul 17:30 WIB.

Camat Tanjung Tiram Junaidi menyebutkan buaya tersebut didapat warga di aliran sungai yang menembuskan ke laut lepas Kabupaten Batubara, usai menggigit nelayan pencari kepiting di Batubara.

Kemudian saking geramnya warga beramai-ramai menangkap dan membunuh buaya malang tersebut.

“Ia benar tadi dapat buaya itu, tapi mati sudah dibunuh, karena di gigitnya nelayan pencari kepiting di dengkulnya, dan sudah dibawa nelayan itu ke Puskesmas dijahit, kata Junaidi, Senin (4/12) malam.

Usai menghabisi nyawa buaya warga pun meletakan bangkai buaya itu ke samping balai desa Guntung yang katanya akan datang petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam dari Kabupaten Asahan untuk mengambilnya.

Baca Juga :  Unsur TNI/Polri Bersihkan Sisa Material Banjir Bandang Haranggaol Horison

“Tadi mau datang katanya dari Asahan petugasnya, tapi aku tidak tau entah uda diambil, entah belum. Soalnya aku pulang tadi uda sore kali mau sholat Maghrib, ucapnya .

Camat Tanjung Tiram Junaidi juga mengatakan sebagian warga pun ada yang mau menjualnya. Tapi tidak tau lagi aku perkembangannya, pungkasnya Junaidi lewat sambungan seluler wartawan.(fik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *