SIMALUNGUN,Metro24.co.id – Bisnis tebak angka, atau yang lazim disebut toto gelap (togel), yang dikelola oknum disebut sebut tersandung kasus werving berinisial GSN dibantu oleh bendahara berinisial FN melalui PT “Toga” Group belum sepenuhnya bersih dengan omset ratusan juta di wilayah Kabupaten-Kota Sumatera Utara, Selasa (12/12).
Informasi yang dihimpun di Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun bisnis tebak angka (togel) PT ‘Toga’ Group masih saja marak setidaknya sejak beberapa bulan terakhir ini.
Aktivitas koordinator lapangan (Korlap) dan juru tulis (Jurtul) togel ada yang bermain kucing-kucingan. Namun ada juga yang sudah seperti biasa mereka nongkrong di warung kopi dan lapo tuak sembari menunggu pemasang nomor tebakan angka melalui pesan singkat SMS (Short Message Service) maupun dengan secarik kertas.
Para (jurtul) memanfaatkan teknologi layanan pesan teks yang memungkinkan adanya pertukaran pesan teks singkat antar perangkat seluler di beberapa warung kopi dan lapo tuak yang menyediakan buku tafsir mimpi dan memakai kupon pembelian tebak angka (togel).
Seorang warga (sengaja dirahasiakan identitasnya), di Siantar-Simalungun mengatakan bisnis togel PT ‘Toga’ Group oleh bandar besar berinisial ARM SIMT telah mengepak sayap di beberapa lokasi diantaranya Kecamatan Raya Sondia Sipayunge dan Pardin di Pangaribuan.
Kemudian Lubisa di Tumbukan Dalik
Sarimane di Kampung Baru. Selanjutnya
Jonsahe di Sirpang Dalik Raya. Selanjutnya Basa di Naga Tonga. Bahkan untuk di Tambahan oleh Sinagai dan US di Raya Tonga bersama Dedin. Kemudian informasinya Korlap Raya Bosi dikoordinir oleh GS NAPL, katanya.
Kemudian untuk wilayah Kota Pematang Siantar informasi yang dihimpun bisnis togel PT ‘Toga’ Group dengan omset puluhan juta oleh bandar berinisial AM SIMT dikoordinir oleh Misidin Koyeke, Manike Jaiti, Bandit, Manulangi,
Charlese dan untuk wilayah Martoba dan wilayah Siantar Barat oleh Nandan, ungkapnya.
Kemudian Tanah jawa
Korlap Dikie Silalahie, Monoe, Sohite, pak Candro, pak Novai. Selanjutnya Korlap Pane Tonga, pak Ronie, pak Ringe dan pak TS. Teranyar wilayah Tiga Balata oleh Nadeake, pak Siahaane, Sidabutar dan terakhir Sibua, ucapnya.
Sementara seorang warga yang sempat tanya berharap kepada aparat penegak hukum untuk tegas melakukan penindakan terhadap bisnis tabaktogel oleh PT “Toga” Group yang masih sepenuhnya belum bersih setidaknya sejak beberapa bulan terakhir ini.
“Kita minta lah Kapoldasu segera perintahkan jajarannya, khususnya Kapolres, agar menangkap bigbos dan kordinator togel (Korlap) yang saat ini merasa kebal hukum. Karena bisnis togel ini dapat merusak mental dan moral anak-anak terutama masyarakat pada umumnya,” ungkapnya.(age)