Metro24,Jakarta – Aksi koboi razia ilegal sekelompok oknum Penegak hukum yaitu
Dishub,polisi,TNI Kodim dilokasi Jalan Rawa malang kulon/jalam.
Cilincing Cakung dalam sorotan warga setempat dari kalangan pemuda wilayah jakarta utara sebgai pak ogah di putaran arah dan liputan awak media online yang menyoroti jejak kinerja dilapangan sangat memalukan dan menggangu ketertiban umum dengan sikap tidak menyenangkan serta sikap semena mena dengan tidak ada memakai alat bukti berupa surat perintah dan hanyalah kepentingan pribadi dalam aksi koboi oknum sekelompok perugas penegak hukum tersebut dengan unsur pidana betupa tipikor.
Pelayanan kinerja oknum sekelompok petugas aparat penegak hukum diduga kinerja cukup memalukan dan melanggar kode etik disiplin kerja dan personil serta ciri aksi koboi malas kerja dan perilaku pelayanan hanya jejak Carmuk(cari muka) dengan tidak baik sebgai okum mencari sensasi.”
Penghasilan Aksi koboi razia ilegal dalam pelayanan razia ilegal cukup fantasis cukup untuk digunakan kesenangan dan kantong saku kepentingam aksi koboi para oknum sekelompol petugas penegak hukum yang dugaannya merusak dan tidak nyaman disoroti pelayanannya.”
Ciri aksi koboi tersebut yang diketahui sorotan liputan awak media dan dinilai oleh sorotan keluhan warga jakarta utara
Melakukan aksi koboi razia ilegal tersebut dalam aksi sikap semena mena,tidak patuh pada peraturan,ada unsur premanisme kinerja aksi kiboi razia ilegal oknum sekelompok petugas penegak hukum yaitu oknum dishub,oknum Polisi dan oknum anggota TNI.
Berjumlah 15 orang dari petugas anggota dishub, diprediksi kurang lebih
4 orang anggota polisi,1orang petugas Anggota TNI AD serta total berjumlah dipreksi kurang lebih 25 orang dalam aksi koboi razia ilegal tersebut yang ditemukan liputan awak media dalam penelusuran dilapangan.”
Tidak ada pengawasan dari pihak perwakilan pimpinan oknum ekelompok petugas penegak hukum lokasi alsi koboi ilegal dan kegiatan aksi koboi oknum razia ilegal dengan sikap semena mena,premanisme,rakus,malas dan sikap tidak menyenangkan.”
(Ranto)