News  

Jambore Raya Lokasi Proyek Pondasi Saluran Air Diduga Tidak Ada Pengawasan Pemda Serta Mengganggu Ketertiban Umum

Metro24, Jakarta – Aksi koboi pengerjaan proyek Bangunan Pondasi saluran air diduga proyek tersebut tidak ada pengawas pemda maupun tidak.ada pengawasan PT LEO MANUNGGAL JAYA saat aktifitas pengerjaan pengerukan dengan buat galian tanah,pengangkat pondasi ke lokasi galian dan penutupan pondasi beton.

Alat kerja yang digunakan aktifitas proyek tersebut yaitu
alat berat beko(alat pengeruk tanah)
safety bell (alat pengikat untuk mengangkut barang berat ke lokasi galian,pacul,palu 5 kg.
tali pengukur.

Jam operasional Aktifitas pengerjaan proyek tersebut pada pukul 8 pagi hingga selesai pukul 5 an sore,ini pun keterangan tegas salah satu buruh pekerja proyek bangunan pondasi saluran air twesebut inisial B Yang dihimpun oleh awak media online.”

Baca Juga :  1.904 Personel Gabungan Dikerahkan Kawal Aksi Reuni 411 Hari Ini

Jumlah buruh pekerja di lokasi proyek bangunan pondasi saluran air saat aktifitas nya di prediksi kurang lebih 12 orang.”

Biaya anggaran operasional proyek bangunan saluran air/sistem Drainase perkotaan tersebut 16.815.000.0000 rupiah dari anggaran ,2024.”

Tidak ada keterangan dari pihak pimpinan perusahaan proyek dan pimpinan consultan serya staff pemda bagian SDAnya untuk liputan awak media online dugaan ada pembiaran yang cukup memalukan seperti oknum aksi koboi meresahkan dan tidak nyaman pelayanannya di soroti keluhan publik tersebut”.

Baca Juga :  Sat Samapta Polresta Manado Giatkan Patroli Silau Mata Demi Keamanan Masyarakat

Arus lalu lintas sekitar lokasi proyek tersebut amat tersendat dan macet adanya akses jalan yang sempit dan terbatas akibat pengerjaan bangunan saluran air/sisten drainase perkotaan.”

Saat bersilahturahmi dan berkoordinasi dari salah satu perwakilan buruh pekerja proyek tersebut awak media online bersama team patnernya menilai dugaan ada aksi koboi tidak ada sikap menyenangkan,ada sikap semena mena serta tidak nyaman sikap sinergiritas pelayanannya yang dinilai dan di soroti di lokasi proyek sarana sistem drainase perkotaan tersebut yaitu pengawasa tidak ada du lokasi proyek tersebut”
(Ranto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *