Metro24, Jakarta – Laporan keluhan para nasabah yang dihimpun oleh awak media online,”bahwa kinerja pelayanan columbus diduga lokasi sarang pungli oknum collector dan oknum pengurus dan juga sarang penimbunan data nasabah secara unsur pidana yang disoroto dan dinilai nasabah maupun publik.”
Kinerja oknum pimpinan pengurus columbus baik admin,collector dan juga hrd marketing diduga tidak memiliki ID CARD keanggota,tidak memiliki Surat tugas kerja bahkan seragamnya tidak dipakai tiap hari dan ini pun bagian keluhan nasabah yang dicurigai dan disoroti dengan bukti yang jelas dilapangan diemukan sebgai sorotan publik meresahkan dan ilegal sorotan keluhan nasabah.”
Jejak kinerja oknum pengurus pimpinan columbus dilapangan dapat sorotan nasabah dengan sikap tidak menyenangkan, dan juga sebgai lokasi sarang penimbunan data untuk manipulasi data nasabah dikemudian hari untuk hiponotos nasabah sebagai rangkaian kinerja sikap semena mena dan tidak ada sikap sinergiritas publik.”
Sorotan kinerja pelayanan oknum collector sebgai oknum pengurus columbus inisial B diduga kinerja untuk memperkaya diri serta sebgai unsur pidana cukup menganggu ketertiban umum dilingkungan publik dan berbuat gaduh terhadap nasabah berdasarkan keluhan nasabah dalam liputan awak media online.”
Jumlah korban cukup fantasis diprediksi kurang lebih 50 orang dari sebab akibat pelayanan oknum pimpinan pengurus columbus diduga tidak ada etika dan tidak ada didikan santun terhadap kinerjanya disoroti warga,nasabah bahkan awak media online.”
Menurut keterangan karyawan marketing columbus inisial E Dan J Yang dihimpun oleh awak media online wawancara obrolan santai,”bahwa memang benar ada unsur pidana yang disoroti dari kinerja pimpinan pengurus columbus yang berasal dari profesi supir bahwa pelayanannya cukup meresahkan,gaduh dan sikap tidak menyenangkan ,bahkan membuat nasabah geram pelayanan diduga tidak ada pendidikan yang bijak dan baik serta santun.”
Dugaan Kinerja oknum pimpinan pengurus columbus Tersebut adanya unusur pisana yaitu sikap semena mena dilakukan bahkan diduga barang yang dipasarkan manupulasi harga tidak sesuai harga pabrik dan mencari keintungan 25%hingga 35% dari pesanan nasabah dan pelayanan ada unsur tipikor yang dinilai warga dan nasabah dirugikan aspek kehidupan nya”ujar tegas keterangan nasabah dan karyawan marketing columbus tersebut”.
Lokas Ruko columbus diduga tidak memiliki perizinan dengan.lokasi tidak ada identitas yang lengkap, bahkan lokasi sementara sebgai lokasi disewakan untuk bisnis manipulasi,ilegal sebgai sorotan unsur pidana kinerja pelayanannya berdasarkan keluhan warga dan nasabah serta sorotan publik.”
Lokasi Columbus sangat sepi dikunjungi oleh tamu pengunjung,nasabah maupun pengguna sarana umum dikarenakan pelayansn kinerja terdapat berbgai unsur pidana dinilai dan disoroti liputan awak media dan sorotan penelusuran pimpinan organisasi persatuan wartawan mingguan indonesia(PWMI)DKI JAKARTA.”
(Ranto)