Metro24, Riau – Anggota DPRD Riau Komisi V membidangi pendidikan Ma’mun Solihin ikut merespons kasus Rektor Unibersitas Negri Riau ( UNRI ) yang melaporkan mahasiswanya ke Polda Riau buntut kritikan soal uang kuliah mahal di sosial media, Kamis, 09/05/24
” Ma’mun menilai kasus tersebut tidak perlu dibesar-besarkan hingga melebar ke pelaporan polisi. Menurutnya masalah ini cukup dengan duduk bersama rektor dan mahasiswa “
“Tak perlu melebar kemana-mana. Rektor cukup panggil Mahasiswa lalu selesai dengan duduk bersama,” katanya, Kamis 9 Mei 2024
Tapi dengan telah dilaporkannya Mahasiswa oleh Rektor ke Polisi, politisi PDI-P ini sangat menyayangkan. Dimana kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan menjadi dibawa ke ranah hukum.
“Saya tidak membela siapa-siapa. Satu sisi kasus ini sudah melebar kemana-mana. Dan satu sisi tidak ada yang diuntungkan dalam kasus ini tapi citra nama baik kampus,” ujarnya.
Ma’mun juga mengkritik sikap Mahasiswa terkait uang kuliah mahal. Menurut Ma’mun dalam menyampaikan kritik dan protes diperbolehkan di negara demokrasi ini. Tapi kritikan itu hendaknya dilakukan dengan sopan dan santun bukan melewati batas dengan cara menuduh tanpa bukti.
Seperti diketahui rektor UNRI Prof Sri Indarti melaporkan mahasiswa bernama Khariq Anhar ke Polda Riau.
Khariq dilaporkan karena Sri Indarti tidak terima disebut sebagai broker pendidikan.
dalam mengkritik uang kuliah mahal.
Khariq merupakan mahasiswa semester 8, dipolisikan usai menggelar aksi terkait biaya kuliah yang mahal.
Sebelumnya Khariq bersama mahasiswa lainya telah mengundang rektor dan jajaran untuk berdiskusi. Tapi undangan itu tidak dihadiri rektor atau utusannya.
Akibatnya Khariq dan mahasiswa membuat konten sebagai kritikan. Khariq dilaporkan terkait UUD ITE . Dia diduga menyerang nama baik orang lain dalam videonya kampanye yang menyebutkan sang rektor sebagai broker pendidikan Universitas Riau dan menampilkan foto.
Sumber : Liputanok.com