News  

Debat Publik Paslon Bupati Kuansing Berlangsung Kondusif.

Metro24, Riau – Debat publik Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) yang digelar KPU Kuansing di The Premiere Hotel Pekanbaru berlangsung alot, Kamis (14/11) malam. Terutama ketika membahas tradisi pacu jalur.

Suasana seru ini terjadi di segmen keempat dan kelima. Ketiga paslon yakni nomor urut 1 Suhardiman Amby-Mukhlisin (SDM), nomor urut 2 Adam-Sutoyo (AYO), dan nomor urut 3 Halim-Sardiyono (HS) saling lempar pertanyaan dan jawab. Tak hanya terkait pacu jalur, pertanyaan semakin tajam soal komitmen pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Paslon nomor urut 2 Adam-Sutoyo dan nomor urut 3 Halim-Sardiyono kompak menilai kalau tradisi pacu jalur yang dilaksanakan sekarang memberatkan masyarakat. Pasalnya, setiap bulan, bahkan sekali dua minggu di 2024 dilaksanakan pacu jalur. “Jadi kapan masyarakat bisa bekerja, mencari nafkah, dan ekonomi mereka?,” tanya keduanya bergiliran.

Adam dan Halim menyarankan agar pacu jalur dikembalikan sistem rayon. Sementara dalam upaya memberantas KKN dan menciptakan pemerintahan yang bersih, sambung Adam, aparatur sipil negara hingga ke pemerintahan desa kesejahteraan mereka harus diperhatikan, tanpa potongan. “Misal, kalau ada TPP (tambahan pendapatan pegawai, red), ya diberikan 12 bulan, gaji 12 bulan tanpa potongan,” ujar Adam.

Baca Juga :  Divisi Humas Polri Goes To Campus Universitas Pancasila: Mahasiswa Sasaran Empuk Bandar Narkoba

Mendapat pertanyaan seperti itu, Suhardiman Amby dan Mukhlisin menjelaskan, kalau pacu jalur adalah sebuah tradisi yang mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. UMKM tumbuh, hotel penuh tamu. Bahkan dalam lima hari pacu jalur perputaran uang mencapai Rp190 miliaran. “Ini bukti dampak pacu jalur, “ kata Suhardiman.

Tapi itu dibantah Halim. Mantan wakil bupati Kuansing ini menilai kalau satu jalur ada 50 orang dan ada 100 jalur, berarti sudah 5.000 orang. Mereka pergi melihat pacu jalur minimal bawa uang Rp100 ribu. Artinya ada Rp500 juta uang masyarakat yang harus dikeluarkan dalam lima hari untuk melihat pacu jalur. “Bagaimana setiap dua minggu, semua kecamatan pacu. Kan memberatkan masyarakat kita. Maka sebaiknya kembali ke rayon,” saran Halim.

Namun, di segmen terakhir, closing statement, ketiga paslon sama-sama mengajak masyarakat untuk memilih mereka pada 27 November mendatang dan yakin Kuansing akan lebih baik.

Baca Juga :  2 DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Dihapus Polisi, Kok Bisa?

Sementara itu, Ketua KPU Kuansing Wawan Ardi mengatakan, debat ini adalah salah satu rangkaian dari seluruh tahapan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024. Tema yang diangkat dalam debat publik adalah “Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal dan Peningkatan Sumber Daya Insani”.

Tujuan debat publik memberikan penyebarluasan informasi mengenai profil, visi dan misi serta program kerja setiap pasangan calon. Dengan harapan, informasi ini disalurkan kepada pemilih dan masyarakat Kuansing. “Dan informasi ini akan menjadi pertimbangan pemilih dalam menentukan pilihannya,” kata Wawan Ardi.

Ya, di segmen pertama, ketiga paslon diberikan waktu untuk menyampaikan visi misi dan program masing-masing. Dimulai dengan paslon H Suhardiman Amby-H Mukhlisin (SDM). Suhardiman Amby mengatakan, kalau mereka ingin terwujudnya Kuantan Singingi yang berdaya saing, sejahtera, beradat dan maju bersama di Provinsi Riau itu.

Baca Juga :  Kapolres Pidie Jaya Pimpin Binrohtal dan Santunan Anak Yatim: Penguatan Spiritualitas dan Empati Sosial Personel Polri

Begitu pula paslon nomor urut 2, Adam-Sutoyo (AYO, memiliki visi misi yang ingin diwujudkan bila terpilih nanti. Adam-Sutoyo (AYO), dalam visinya akan mengatasi permasalahan Kuansing itu dalam 10 tahun ke depan.

Bila diberi amanah, Adam-Sutoyo akan mewujudkan Kuansing Bercahaya. Berdaya saing, bangkit sejahtera, religius, cerdas, harmonis dan berbudaya. Dalam misi AYO, mereka ingin meningkatkan kebudayaan dan kemandirian ekonomi masyarakat, pemerataan dan perluasan pembangunan infrastruktur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *