Daftar Trading Legal Rekomendasi OJK, Berikut Cara Kerja dan Mengetahuinya :

Trader
Ket fata Daftar Trading Legal Rekomendasi OJK

Metro24, Bisnis – Daftar Trading Legal Rekomendasi OJK, aplikasi trading saham kini sudah menjamur seiring kian canggihnya teknologi pada smartphone. Saat ini, Anda bisa trading saham, emas, forex, crypto, dan lain-lain. Namun, maraknya penipuan berkedok investasi barangkali membuat Anda bingung memilih aplikasi trading yang aman dan terdaftar.

Nah, ini ulasan dan cara menandai yang legal :

Sebelum anda memahaminya, kami akan memandu Anda memilih aplikasi trading yang bagus. Aplikasi trading terbaik, seperti Ajaib, Indodax, dan MIFX ada dalam rekomendasi kami. Semua aplikasi dalam rekomendasi kami memiliki izin dari regulator resmi, seperti Bappebti dan OJK. Artikel ini sudah di tinjau oleh praktisi keuangan Tim OJK.

Apa itu trading?


Trading, dalam konteks investasi, adalah perdagangan instrumen investasi yang di tukarkan dengan instrumen yang sama sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan.

Berbeda dengan investasi, trading di lakukan dalam waktu yang relatif cepat. Saham, forex, dan crypto adalah beberapa instrumen investasi yang paling di minati para trader.

Trading dalam instrumen investasi di lakukan dalam jangka pendek dan biasanya harian. Beli ketika harga turun, kemudian jual ketika harga naik. Analisis yang di gunakan biasanya menggunakan analisis teknikal yang memantau grafik pergerakan harga.

Instrumen-instrumen investasi tersebut memiliki pergerakan harga yang cepat dan dapat dipantau secara real time. Fokus para trader adalah mengincar selisih harga jual dengan harga beli yang tinggi untuk memperoleh keuntungan secara cepat.

Berkolaborasi dengan pakar: Cara memilih aplikasi trading
Sebelum menginstal aplikasi trading, ada beberapa hal penting yang harus di pertimbangkan. Simak poin-poin berikut ini agar Anda terhindar dari aplikasi trading yang ilegal!

1.Pilih berdasarkan jenis trading

Ada beberapa jenis trading yang bisa Anda lakukan melalui aplikasi. Jenis-jenis trading tersebut di sesuaikan dengan jenis instrumen investasi yang Anda minati. Yuk, cari tahu karakteristik tiap jenis trading tersebut.

Trading saham, jual beli saham untuk meraih capital gain tinggi.
Trading saham merupakan aktivitas jual beli instrumen saham dengan memperhatikan perubahan harga di waktu tertentu. Harga saham cenderung berubah-ubah sehingga di butuhkan keputusan yang tepat dalam membeli dan menjualnya. Trading saham biasa di lakukan para trader untuk mencari capital gain dalam waktu singkat.

Para trader biasanya mengincar saham yang pergerakannya fluktuatif. Saham second liner yang ada pada kategori pertumbuhan biasanya menjadi incaran para trader. Saham third liner yang fundamentalnya kurang bagus, tetapi ada isu tertentu yang bisa naik tinggi juga menjadi incaran.

Baca Juga :  Polwan Polres Metro Jakarta Selatan Bagikan 400 Paket Makanan Siap Saji untuk Jemaah Sholat Jumat

Sementara itu, saham blue chip jarang di jadikan incarantrader. Hal ini di sebabkan oleh pergerakannya tidak sefluktuatif saham second liner ataupun third liner.

Anda mesti memperhatikan kondisi pasar dan emiten saham yang mungkin di pengaruhi oleh kondisi perekonomian nasional. Namun, trading saham hanya bisa di lakukan pada hari dan jam kerja Bursa Efek Indonesia.

Trading forex, manfaatkan fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
Trading forex merupakan kegiatan jual-beli dengan instrumen forex (foreign exchange). Anda bisa membeli sesuai dengan nilai mata uang tersebut pada saat tertentu, kemudian menjualnya ketika nilainya naik.

Akan tetapi, nilai mata uang asing mudah sekali berubah sehingga di butuhkan ketelitian dalam mengambil keputusan. Trading forex lebih fluktuatif di bandingkan saham. Trading forex biasanya di minati oleh trader yang masih muda karena risikonya yang tinggi.

Namun, trading forex tidak di sarankan bagi investor pemula. Trading forex cocok untuk Anda yang bekerja karena bisa di lakukan kapan saja mengingat pasar selalu buka.

Aset crypto adalah mata uang di gital yang di pakai untuk bertransaksi virtual di internet. Mata uang crypto atau koin crypto bisa mengalami lonjakan yang sangat tinggi sehingga Anda bisa meraih keuntungan yang berlimpah.

Akan tetapi, harga koin crypto juga bisa anjlok sejadi-jadinya sehingga trading crypto memiliki risiko yang sangat tinggi. Trading crypto bisa di lakukan kapan saja, 24 jam setiap hari, karena bursa crypto tak pernah libur.

Aset digital ini hadir karena adanya teknologi blockchain. Crypto tidak memiliki underlying asset atau aset dasar sehingga tidak ada batasan kenaikan dan penurunan.

Emas di pasar komoditas di beri kode XAU. Sama seperti dalam pasar riil, emas dalam pasar forex juga di anggap sebagai pelindung nilai untuk mengantisipasi risiko. Oleh karena itu, emas tetap likuid meskipun di pasar forex.

Daftar Trading Legal Rekomendasi OJK, untuk sementara itu, emas dalam bentuk fisik ataupun emas digital sebaiknya tidak untuk trading. Hal ini di sebabkan oleh nilai buy back (pembelian kembali) emas lebih rendah di banding harga beli.

Baca Juga :  Mengenal Trading FBS, Ini Keuntungan Menggunakan Layanannya :

Emas merupakan instrumen trading yang paling rendah risikonya karena harganya cenderung naik dan stabil. Emas juga menjadi alat tukar global yang sah sehingga kerap di sebut sebagai instrumen safe haven atau pelindung nilai.


2.Lihat ranking produk.


Ketahui minimal deposit dan biaya transaksinya
Ketahui minimal deposit dan biaya transaksinya
Selanjutnya, Anda perlu mengetahui minimal deposit dan biaya transaksinya. Hal ini penting bagi pemula yang ingin memulai aktivitas trading. Jika minimal deposit suatu aplikasi lebih tinggi daripada uang dingin yang Anda miliki, Anda tentu tidak bisa trading. Untuk itu, minimal deposit harus Anda ketahui agar aktivitas trading Anda berjalan lancar.

Tak hanya minimal deposit, Anda juga perlu memperhatikan biaya-biaya lainnya. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya komisi yang di terapkan sekuritas atau broker hingga biaya penarikan saldo. Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan metode pembayarannya agar dana trading Anda tidak terpotong banyak biaya.

Pilih broker yang menerapkan fee rendah karena aktivitas trading akan sering di kenakan fee jual dan fee beli. Pilih broker atau sekuritas yang mempunyai rekening dana nasabah sama dengan rekening sendiri. Dengan demikian, Anda tidak di kenakan biaya transfer ketika menambah dana.

3.Cek legalitas sekuritas atau brokernya

Jika Anda ingin trading saham, Anda perlu mengecek legalitas sekuritasnya. Legalitas sekuritas di Indonesia berada di bawah naungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk itu, pastikan sekuritas aplikasi trading yang Anda pilih mengantongi izin dari OJK.

Untuk trading emas, forex, dan crypto, Anda perlu mengecek legalitas brokernya. Legalitas broker emas, forex, dan crypto di Indonesia berada di bawah naungan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Bappebti sendiri merupakan lembaga milik Kementerian Perdagangan (Kemendag). Untuk itu, pastikan broker aplikasi trading Anda memiliki izin dari Bappebti.

Perhatikan juga izin yang di miliki dari setiap perusahaan tersebut. Sebagai contoh, untuk menjual saham, sekuritas wajib memiliki izin sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE).

4.Cari tahu ketersediaan aplikasi di desktop dan smartphone

Beberapa sekuritas atau broker menyediakan fasilitas aplikasi desktop dan aplikasi smartphone untuk trading. Ketersediaan aplikasi di desktop dan smartphone dapat memengaruhi aktivitas trading. Trading harus selalu memantau pergerakan harga sehingga akan lebih maksimal jika dapat dilakukan dari mana saja.

Baca Juga :  Forexdana Trading Paling Nyaman Berdagang Emas dan Saham, Ini Keuntungannya :

Akan tetapi, beberapa sekuritas atau broker juga hanya tersedia di media smartphone atau desktop saja. Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui perbedaannya:

Power dan RAM yang di gunakan. Trading via desktop biasanya menggunakan power dan RAM yang lebih besar di bandingkan via smartphone. Hal tersebut memungkinkan Anda trading dengan nyaman tanpa gangguan.

Ukuran tampilan layar. Trading via desktop memiliki tampilan layarnya lebih besar ketimbang layar smartphone. Hal tersebut dapat memudahkan Anda melakukan analisis indikator dan melihat chart yang lebih detail.

Fleksibilitas. Trading via smartphone lebih fleksibel bisa di lakukan kapan dan di mana saja di bandingkan via desktop.

Karena ukuran dan bobotnya lebih besar dan berat, perangkat desktop tidak memungkinkan membuka di sembarang tempat.

Kemudahan transaksi. Trading via smartphone bisa lebih cepat dalam hal bertransaksi daripada lewat desktop. Anda bisa lebih praktis dan cepat melakukan deposit atau pembayaran melalui mobile banking yang terpasang di smartphone Anda.

Kelengkapan fitur. Pada beberapa sekuritas, mungkin Anda akan mendapati aplikasi yang di akses melalui desktop memiliki fitur lebih lengkap ketimbang smartphone. Hal ini wajar mengingat biasanya trader profesional lebih memilih trading melalui desktop yang tampilannya lebih besar dan jelas.

5.Baca juga ulasan aplikasinya

Langkah terakhir adalah membaca ulasan aplikasi trading di Google Play untuk Android dan App Store untuk iOS. Membaca ulasan aplikasi sangat penting di lakukan sebelum Anda menginstalnya untuk mengetahui gambaran umum kemudahan dan kesulitan menjalankan aplikasi.

Daftar Trading Legal Rekomendasi OJK anda bisa mengetahui bagaimana tampilan aplikasi dan kemudahan pengoperasiannya. Selain itu, kemudahan dan kesulitan proses registrasi juga bisa Anda temukan di ulasan aplikasi. Cek juga apakah customer service aplikasi tersebut memberi kemudahan untuk dihubungi ketika terjadi kesulitan transaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *