News  

Baliho Caleg di Dobana ‘Meresahkan’ Terkesan Buat Kumuh

SIMALUNGUN,Metro24.co.id – Jelang Pemilu 2024 yang tinggal tiga bulan lagi, bukan hanya penyelenggara pemilu, KPU dan Bawaslu berbenah.

Namun tim sukses caleg partai politik (parpol) pun juga terkesan berbenah dengan cara mencopoti foster dan baliho untuk bersiap-siap berkontestasi sesuai aturan berlaku, Kamis (23/11)

Seperti amatan di seputaran kawasan pabrik PKS PTPN VI Dolok Ilir, disebut tim sukses caleg terlihat mencopoti baliho caleg yang diusungnya, lalu diangkat dengan kendaraan truk mirip dengan truk dinas instansi Pemkab Simalungun.

Ketika ditanya kepada seorang pria yang mencopoti salah satu baliho caleg mengatakan belum masa kampanye.

“Ini sudah terlambat, jadi dicopot dulu belum masa kampanye, nanti dipasang lagi,” katanya bergegas naik keatas truk, Kamis (23/11).

Sebelumnya, kinerja kedua lembaga penyelenggara pemilu menuai sorotan baru-baru ini. Komentar miring datang menunjuk KPU dan Bawaslu karena dianggap tidak menjalankan tugasnya dengan profesional.

Baca Juga :  Kontraktor 'Gruduk' Kantor Bupati, Minta Pemkab Simalungun Laksanakan Putusan Pengadilan

Sejumlah caleg lintas partai ‘mengabaikan’ peraturan terkait larangan kampanye di luar jadwal.

Dengan keberadaan foster dan baliho caleg, wilayah Kecamatan Gunung Maligas, Dolok Batu Nanggar (Dobana) dan Kecamatan Gunung Malela terkesan kumuh.

Seperti halnya seputaran kawasan PKS Dolok Ilir PTPN 4 Kecamatan Dolok Batu Nanggar, sejumlah poster maupun baliho berukuran kecil sedang dan besar menjadi pemandangan yang cukup ‘meresahkan’.

Selain terkesan membuat kumuh, ada juga menancapkan foster dan baliho di tiang PLN dan pohon-pohon, foster dan baliho para caleg yang terkesan kumuh itu, juga terkesan bernada kampanye, ucap Roni.

Pria nyentrik di temui diseputaran Kecamatan Dolok Batu Nanggar ini meminta KPU dan Bawaslu dalam melakukan pengawasan melekat di wilayahnya.

Baca Juga :  Kapolsek Pematang Raya Tindak Lanjuti 'Perjudian' Togel di Raya

Dia pun meminta KPU dan Bawaslu jangan enggan bertindak tegas jika ditemukan dugaan pelanggaran, sebab nampaknya persaingan dan tantangan untuk menjadi anggota legislatif boleh dibilang cukup tinggi.

“Itu, dapat terlihat dari foster dan baliho daftar panjang calon anggota legislatif yang terpampang dimana-mana,” ucapnya .

Kemudian kita patut bersyukur juga dari sekian banyak calon anggota legislatif sebagian besar berpendidikan tinggi atau sarjana, katanya.

Tentu itu, sangat menggembirakan, mudah-mudahan akan terbentuk para anggota legislatif yang berkualitas, karena mereka berpendidikan tinggi, tinggi derajatnya, tinggi moralnya.

Nah dengan yang tinggi-tinggi itu, sehingga tidak tinggi hati melupakan rakyat yang memilihnya.

“Tidak melakukan korupsi, tidak kolusi, tidak nepotisme serta dapat mengemban amanah sesuai dengan tugas fungsi kewenangan dan kewajibannya sebagai wakil rakyat yang terhormat,” katanya.

Baca Juga :  Masyarakat Kuansing Apreisasi Kinerja Satpol-PP Dalam Menegakkan Perda.

Terutama tidak ‘curi’ start kampanye untuk merebut suara rakyat sebelum melenggang ke kursi legislatif,” ucapnya dengan tertawa.

“Kita minta menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK). Karena saat ini belum masuk masa kampanye, ucapnya berharap.

Sayangnya KPU, Bawaslu dan caleg pemilik baliho di wilayah Kecamatan Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun sampai saat ini belum dapat dimintai penjelasan.

Penulis : Age

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *