News  

Sidak Jemaah Haji Indonesia, Gus Muhaimin Prihatin Melihat Kondisinya

Tenda jamaah haji Indonesia,
Ket foto tenda jemaah haji asal indonesia

Metro24Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengawas Haji DPR RI, melakukan inspeksi mendadak ketenda jemaah haji Indonesia di Mina.

Dalam kunjungan tersebut, Gus Muhaimin mengungkapkan berbagai keprihatinannya terhadap kondisi tenda dan fasilitas yang tidak memadai bagi jemaah.

“Kita menemukan fakta bahwa jumlah jemaah dengan kapasitas tenda tidak sesuai. Satu orang hanya mendapat tempat tidur tidak sampai satu meter. Mana bisa tidur?

Akhirnya tidur di lorong. Ini tidak boleh terulang,” ujar Gus Muhaimin kepada Parlementaria, di salah satu tenda jemaah haji asal Bogor, Jawa Barat, saat Sidak di Makkah, Senin tengah malam waktu Arab Saudi (17/06/2024).

Selain masalah kapasitas tenda, Gus Muhaimin juga menyoroti ketidakadilan dalam pembagian luas tenda.

Ada tenda yang berlebihan luas dan leluasa. Ini tidak adil. Pembagian yang salah ini harus perbaiki. Kedepan, setiap tenda harus memiliki ukuran perorang yang standar pernama, seperti di hotel,” tambahnya.

Baca Juga :  Penjabat Bupati Buka Festival Literasi Digital Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Sidak Jemaah Haji Indonesia, Ini Kondisi Tertangkap Camera.

Gus Muhaimin juga menyoroti rasio kamar mandi yang tidak imbang, menyebabkan jemaah harus mengantre hingga dua jam, bahkan ada yang pingsan.

” Rasio kamar mandi harus hitung ulang. Kebersihan juga tidak terjaga. Mengapa untuk wudhu harus menggunakan wastafel?

Seharusnya wudhu biasa saja. Ini semua soal biaya, baik yang dikeluarkan oleh jemaah maupun oleh negara. Harus ada negosiasi ulang dan penataan ulang agar para jemaah nyaman, padahal hanya dua hari,” kata Gus Muhaimin.

Dalam sidak ini, Gus Muhaimin juga menemukan bahwa fasilitas ramah lansia dan difabel masih belum memadai.

“Memang ada kamar mandi untuk difabel, tapi jumlahnya sangat sedikit dan tidak sebanding dengan rasio jemaah lansia dan difabel. (Tagline) Haji Ramah Lansia jangan hanya kampanye, tapi harus betul-betul diterapkan.

Baca Juga :  Awalnya Pacaran Nasib Seorang ABG Akhirnya Berujung Pencabulan

Rasio kamar mandi harus dihitung berdasarkan jumlah lansia dan difabel yang harus difasilitasi, dan yang paling penting, keran-keran wudhu tersendiri harus disediakan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gus Muhaimin menekankan pentingnya perencanaan yang matang sejak awal.

“Kita ingin kebutuhan jemaah mrencanakan dengan matang. Tidak boleh ada keterdesakan atau dadakan.

Ledakan jumlah harus diantisipasi dengan kemungkinan yang ada. Negara kita kuat, pemerintah kita besar. Masak menangani hal seperti ini saja tidak bisa? Harus bisa,” pungkas Politisi Fraksi PKB ini.

Gus Muhaimin juga menekankan pentingnya pemerintah mengambil peran dominan dalam menentukan fasilitas jemaah.

“Setiap rapat dengan Kementerian Agama, DPR selalu meminta agar pemerintah tidak didikte oleh perusahaan. Pemerintah harus mendikte, sehingga kita bisa memilih tempat yang layak karena jumlah kita besar dan posisi kita kuat,” ujarnya.

Sebagai kesimpulan, Gus Muhaimin menyerukan adanya revolusi dalam penyelenggaraan haji.

Baca Juga :  Aksi Demo Masyarakat Gurilla Siantar Hasilkan Dua Kesepakatan

“Harus ada revolusi penyelenggaraan haji dari awal, perbaikan total sehingga kondisi yang memprihatinkan ini tidak terulang lagi. Revolusi penanganan haji mulai dari sini, kita akan benahi total,” tegasnya.

Ia berharap pemerintah baru benar-benar melihat fakta ini dan tidak mendiamkan serta mengulang masalah yang sama setiap tahunnya.

Sidak Jemaah Haji Indonesia, Gus Muhaimin berharap agar temuan ini dapat segera menindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan jemaah haji Indonesia di masa mendatang. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *