Jenazah Penjaga Peternakan Jangkrik Diserahkan Polisi

SIANTAR,Metro24.co.id – Jasad penjaga gudang peternakan jangkrik Jalan Sumber Jaya 2 Gang Inpres 2 Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematang Siantar Sumatera Utara yang ditemukan meninggal tergantung diserahkan pihak kepolisian kepada pihak keluarga korban, Selasa (16/1) sekira 14.00 WIB

Personil Sat Reskrim dan personil Polsek Siantar Martoba dibantu masyarakat mengevakuasi jasad penjaga gudang peternakan jangkrik Jalan Sumber Jaya 2 Gang Inpres 2 Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematang Siantar, Senin (15/1) sekira 14.00 WIB.

Kasat reskrim AKP Made Wira Suhendra menyampaikan penjaga gudang jangkrik itu bernama M Abdul Rahman (27) warga Lingkungan 1 Aman Sari Timur Jalan Ahmad Yani Kelurahan Aman Sari Kecamatan Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.

Sesuai informasi dari warga sekitar, korban masih status lajang dan sudah tidak memiliki ayah dan ibu lagi atau yatim piatu serta korban memiliki satu orang adik yang saat ini sedang dirawat di RSU Adam Malik Medan, ujarnya.

Korban sudah bekerja kurang lebih 5 bulan sebagai penjaga gudang jangkrik sekaligus pangkalan tabung gas elpiji, dan gudang tersebut juga digunakan sebagai tempat tinggal korban.

Baca Juga :  Pelaksanaan Dana Desa Urung Ganjang Kecamatan Bangun Purba Patut di Apreaisasi.

Saat ini hari Senin15 Januari 2024 siang sekira pukul 13.30 WIB saksi bernama Hendrik tiba di gudang jangkrik untuk membeli jangkrik. Selanjutnya saksi mengetuk ketuk pintu gudang, tapi tidak ada sahutan dari dalam gudang.

Kemudian saksi Hendrik memastikan untuk mengecek melalui jendela samping sebelah kanan gudang lalu melihat korban sudah dalam posisi gantung diri menggunakan tali tambang. Lalu saksi Hendrik memberitahukan kepada saksi Pheni yang merupakan tetangga dengan mengatakan korban gantung diri.

Seketika itu saksi Pheni menelfon pemilik gudang jangkrik bernama Jhonson untuk memberitahukan bahwa korban telah gantung diri. Sekira jam 14.00 WIB pemilik gudang beserta warga membuka paksa pintu gudang dan melihat korban sudah meninggal posisi tergantung dengan menggunakan tali tambang.

Menerima informasi dari masyarakat, personil Sat Reskrim dengan personil Polsek Siantar Martoba dan tim Inafis langsung turun melakukan olah TKP kemudian bersama mengevakuasi jasad korban ke ruangan jenazah RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar untuk dilakukan visum.

Baca Juga :  Seleksi CPNS Dibuka Maret 2024, Ini Dokumen Harus Disiapkan :

Hanya saja pihak perwakilan keluarga yang datang ke ruangan jenazah meminta agar tidak dilakukan autopsi dan menerima ikhlas meninggalnya korban dengan membuat surat pernyataan.

Adanya surat pernyataan itu Kapolsek Siantar Martoba AKP Riswan melalui Kanit Reskrim Aiptu Ricardo Rajagukguk menyerahkan jasad korban kepada keluarga untuk dibawa ke rumah duka di Kecamatan Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun untuk disemayamkan dan dikubur.

Sempat diberitakan M Raman (28), pemuda lajang warga Serbelawan Kabupaten Simalungun, ditemukan meninggal dunia dengan posisi tergantung di Jalan Sumber Jaya II, Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematang Siantar,

Dari keterangan paman korban kepada wartawan bernama Sukarman, dirinya tidak pernah menerima keluhan dari keponakannya tersebut, sehingga keluarga sangat terpukul dan terkejut atas kejadian yang menimpa M Raman katanya, setelah jenazah M Raman dievakuasi oleh personel Polsek Siantar Martoba dan telah sampai di kamar jenazah RSUD Djasamen Saragih dari tepat kejadian di gudang peternakan jangkrik, Senin (15/1)

Menurut Sukarman, keluarga masih bertanya dan penasaran atas kejadian hari ini. Sehari sebelum kejadian, Sukarman mengaku masih bertemu dengan keponakannya itu dan saling bercanda.

Baca Juga :  Serius Tangani Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak, Polresta Sidoarjo Raih Penghargaan dari Menteri Sosial

“Kita terkejut, terpukul sekaligus penasaran, kenapa seperti ini? Karena selama ini dia tidak pernah cerita sedih ke kita, tidak pernah menceritakan masalahnya,” ucap Sukarman hingga meneteskan air mata.

Keluarga juga berharap, kejadian tersebut diusut, agar keluarga bisa tenang, dan tidak bertanya-tanya soal kematian ponakannya itu.

Dia juga mengatakan, bahwa korban bekerja di peternakan jangkrik adalah sebagai pengganti adik nya, yang saat ini menjalani operasi.

“Kerja di situ. Dia hanya menggantikan adik nya, dia sehat, tidak ada masalah, makanya kita terpukul,” ucapnya.

Penulis : Age

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *