News  

Harga Komoditas Bumbu Dapur di Batubara Melambung, Daya Beli Menurun

BATUBARA,Metro24.co.id – Mendekati hari besar keagamaan, mahalnya harga diantara bahan pokok dan komoditas bumbu dapur sepertinya masih sulit untuk turun. Meski ketersediaan stok relatif aman, namun kondisi tersebut berdampak pada merosotnya daya beli masyarakat.

Melambungnya harga cabai dan beberapa komoditi bumbu dapur saat ini menjadi keluhan beberapa masyarakat, termasuk para pedagang di Pasar Tradisional Petatal Desa Karang Baru, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara, Kamis (30/11).

Seperti pemilik lapak pedagang bernama Hotma Sirait di pasar tradisional Petatal ini, merasakan imbas dari kenaikan harga cabai dan komoditi bumbu dapur lainnya yang naik signifikan saat ini. Bahkan pihaknya juga merasakan omzet yang kian hari semakin merosot sejak dua pekan terakhir.

Baca Juga :  Peduli Pendidikan, Polres Bangkalan Beri Bantuan Alat Tulis Untuk Pelajar SDN 1 Lerpak

“Sekarang ini sepi penjualan, karena ekonomi yang sulit. belum lagi harga sejumlah komoditi bumbu dapur yang naik tinggi, tentunya omzet kita pedagang pun menurun drastis,” keluh Hotman Sirait, Kamis (30/11).

Sebelum ada kenaikan harga, permintaan bumbu dapur meningkat. Namun dampak kenaikan harga cabe dan bawang sejak dua minggu ini omset penjualan menurun drastis.”Biasanya harga cabe 36 ribu perkilogram sekarang telah mencapai 65 ribu hingga mencapai 68 ribu perkilogram di pasar, ucapnya.

Kemudian begitu juga dengan bumbu dapur lainnya seperti bawang lokal 28 ribu hingga 30 ribu perkilogram, sementara bawang dari luar mencapai 34 ribu hingga 36 ribu perkilogramnya, yang sebelumnya hanya bekisar 22 ribu perkilogram, ungkapnya.

Baca Juga :  Jaga Ketertiban Kampanye Pilkada, 350 Personel Dikerahkan Polda Metro Jaya

Berbagai macam bumbu masak tersedia mulai dari cabai merah, bawang merah, bawang putih, lada bubuk, lengkuas, ketumbar, dan masih banyak lagi stok tersedia namun penjualan mengalami penurunan drastis.

“Untuk stok barang mencukupi dan tidak sulit didapat namun seperti biasanya cabe merah 30 kiloan untuk dijual di pasar setiap hari habis, untuk saat ini paling terjual berkisar 10 hingga 15 kilogram saja,” katanya.

Sementara itu Citra seorang ibu rumah tangga mengaku cemas dengan kenaikan harga bumbu dapur, disaat ekonomi dalam kondisi sulit.

“Sebagai ibu rumah tangga dirinya merasa resah dengan kenaikan harga bumbu dapur saat ini, karena komoditi bumbu dapur itu menjadi kebutuhan sehari-hari, apa lagi dengan kondisi ekonomi sulit seperti ini, pendapatan menurun, jadinya belanja pun sedikitlah, ungkapnya, Kamis (30/11).

Baca Juga :  Isu PPK Dan PPS Bermain, Iskandar : Laporkan Saja Akan Kami Tindak Tegas

Citra sangat berharap kepada pemerintah daerah dapat lah berperan menstabilkan harga komoditi bumbu dapur, menyesuaikan kondisi ekonomi masyarakat Batubara yang kian hari semangkin sulit, harapan Citra.(fik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *